Thursday, November 26, 2009

Yo..yo..yo... pembaca email-chain,
masih disini aja loe bacain blog yg kagak jelas ini. Haha...
Berikut ini ada artikel menarik yg judulnya ditulis dalam bahasa Inggris,
tapi isi artikelnya malah bahasa Indonesia.


Disimak aja deh.. bagus kok.




------------------------------------------------------------------
Cewe berbeda dari Cowo. Itu jelas. Kalo Cowo mo ke
toilet, biasanya dia
pergi memang ada maksud dan tujuannya yang jelas,
yaitu buang air. Tapi
Cewe ke toilet selain tujuan utama, bisa aja ada
tujuan lain, karena mo
ngobrol atau pengen curhat sama temen Cewe lainnya.
Jadi jangan heran kalo Cewe
sering ngajak-ngajak Cewe lain kalo mo ke toilet.
Coba kalo Andrew
tiba-tiba bilang gini ke Joe, "Joe, gue mo ke
toilet, ikut yuk?" Apa
nggak bakal bengong tampang para pendengarnya...

Sebagian besar Cowo suka mendominasi remote control
TV dan gonta-ganti
channel pas lagi iklan; padahal Cewe nggak apa-apa

tuh kalo nonton iklan.
Kalo stress, Cewe nyari coklat dan pergi shopping;
kalo Cowo stress, yang
ngerokok pasti langsung ngepul asapnya, kalo nggak
bisa jadi marah-marah
atau malah diem aja.

"Cowo itu kurang sensitif, nggak ngasih perhatian,
nggak dengerin kalo
kita lagi ngomong, nggak hangat, suka diem aja,
nggak keliatan sayangnya,
nggak berani punya komitmen!"
"Cewe itu jarang yang bisa nyetir, kalo baca peta
suka salah, suka
bingung sendiri lagi ada di mana, kalo ngomong nggak
bisa berhenti, udah
gitu nggak ketauan maksudnya mo ngomongin apa,
emangnya gue bisa baca
pikirannya!"

Sounds familiar nggak sih? Banyak hubungan Cowo-Cewe
yang jadi ruwet
karena Cowo nggak ngerti kenapa Cewe itu jalan
pikirannya nggak bisa
seperti Cowo, dan Cewe berharap Cowo-Cowo itu bisa
ngerti jalan pikiran
Cewe. Nah, berangkat dari ke-frustasi-an hubungan
Cowo-Cewe di jaman
modern ini, sepasang suami-istri, Allan & Barbara
Pease mengumpulkan
hasil riset dari segala penjuru dunia dan dirangkum
dalam buku mereka
yang berjudul, "Why Men Don't Listen & Women Can't
Read Map."

Inti dari buku tersebut adalah bahwa Cowo dan Cewe
itu sebenernya telah
berevolusi secara fisik tapi masih membawa kebiasaan
dari Cowo-Cewe jaman
purba. Pas jaman purba kan Cowo berburu, Cewe
tinggal di gua. Cowo
melindungi, Cewe mengurus anak. Sebagai akibatnya,
tubuh dan otaknya pun
berkembang mengikuti kebiasaan jaman purba ini.
Selama jutaan tahun,
struktur otak Cowo dan Cewe terus berubah dengan
caranya masing-masing.
Sampailah kita pada jaman modern ini, di mana
ternyata Cowo dan Cewe itu berbeda dalam memproses
informasi yang masuk
ke otaknya. Jalan pikirannya memang berbeda.
Pengertiannya akan suatu hal
pun berbeda. Persepsi, prioritas dan tingkah lakunya
juga beda.

Kasus mentega di kulkas
Setiap Cewe di dunia pasti pernah mengalami ini.
Kisahnya berawal dari
Cowo yang berdiri di depan kulkas yang terbuka.
Cowo : "Menteganya mana ya?"
Cewe : "Di dalem kulkas."
Cowo : "Nggak ada tuh..." - (sambil
celingak-celinguk ke dalem
kulkas.)
Cewe : "Kok bisa nggak ada? Dari dulu juga ditaruh
di kulkas."
Cowo : "Mana? Nggak ada. Gue udah cari. Nggak ada
apa-apa tuh di
kulkas."
Terus si Cewe akhirnya harus ikutan ke dapur, ikutan
ngelongok ke kulkas
dan secara ajaib bin sulap, tangannya udah megang
mentega. Apa komentar
selanjutnya dari si Cowo?
Cowo : "Ditaruhnya di situ sih...terang aja tadi
nggak keliatan!"

Kejadian semacam ini juga terulang kembali, ketika
si Cowo mencari selai
Strawberry dan tidak ketemu. Dia hanya menemukan
selai Nanas, padahal
selai Strawberry itu ada di belakang selai Nanas.
Cowo
kadang ngerasa Cewe suka ngerjain mereka dengan cara
ngumpetin
barang-barang di laci atau lemari. Baik itu mentega,
selai, gunting,
handphone, kunci mobil, kunci rumah, dompet -
semuanya sih sebenernya ada
di situ. Tapi entah kenapa mata Cowo kayaknya nggak
bisa ngeliat. Alasan
sebenernya nih adalah karena Cewe punya jangkauan
sudut pandangan yang
lebih besar daripada Cowo. Bila diukur dari hidung,
bisa mencapai 45?ke
arah kiri-kanan-atas-bawah, bahkan ada yang
mencapai 180? Jadi Cewe bisa liat isi kulkas atau
lemari tanpa
menggerakkan kepalanya. Sementara Cowo kalo ngeliat
sesuatu lebih
terfokus dan otaknya memproses seolah mereka ngeliat
dalam
terowongan yang panjang. Alhasil, mereka bisa
ngeliat jelas dan akurat
apa yang ada tepat di depan mata dan jaraknya lebih
jauh, hampir mirip
seperti ngeliat lewat teropong. Penelitian lain juga
mengungkapkan bahwa
otak Cowo mencari kata M-E-N-T-E-G-A atau
S-T-R-A-W-B-E-R-R-Y di
kulkas. Kalo kotak mentega atau botol selainya salah
arah, udah nggak
keliatan deh. Makanya selama mencari kepalanya
celingukan terus karena
berusaha menemukan benda yang `hilang' tersebut.
Sebenernya ada implikasi lain dari perbedaan besar
sudut pandang ini.
Dengan sudut pandang yang jauh lebih besar dari
Cowo, mata Cewe bisa
ngelaba tanpa perlu takut ketahuan. Sementara kalo
Cowo, udah pasti kena
tuduh atau ketangkep basah kalo matanya lagi
jelalatan. Penelitian
mengungkapkan bahwa mata Cewe ngeliat bodi-bodi Cowo
sama seringnya,
bahkan lebih sering, daripada Cowo ngeliatin
bodi-bodi Cewe. Tapi, dengan
daya pandang yang jauh lebih superior, Cewe jarang
ketahuan...

Kenapa Cewe Bisa Ngomong Terus
Dalam struktur otak Cewe, kemampuan untuk berbicara
terutama ada di
bagian depan otak kiri dan sebagian kecil di otak
sebelah kanan.
Sementara buat Cowo, kemampuan berbicara dan bahasa
itu bukan kemampuan
otak yang kritis. Adanya pun cuma di otak kiri dan
tidak ada area yang
spesifik. Jadi jangan heran kalau Cewe seneng
ngomong dan banyak pula
yang diomongin, karena kedua belah otaknya mampu
bekerja sekaligus.
Otak Cowo itu terkotak-kotak dan mampu memilah-milah
informasi yang
masuk. Di malam hari, setelah seharian penuh
aktivitas, Cowo bisa
menyimpan semuanya di otaknya. Sementara otak Cewe
tidak bekerja seperti
itu - informasi atau masalah yang diterimanya akan
terus berputar-putar
dalam otaknya. Dan ini nggak akan berhenti sampe dia
bisa mencurahkan isi
otaknya alias curhat. Oleh sebab itu, kalo
Cewe bicara, tujuannya adalah untuk mengeluarkan
uneg-unegnya, bukan
untuk mencari kesimpulan atau solusi. Cewe juga
berusaha membangun
hubungan lewat pembicaraan. Rata-rata Cewe bisa
bicara 20 ribu kata dalam
sehari. Sementara Cowo hanya sekitar 7 ribu kata
sehari. Perbedaan ini
kelihatan jelas ketika jam makan malam tiba. Cowo
sudah menghabiskan 7
ribu katanya dan nggak
mood untuk bicara lebih lanjut. Persediaan si Cewe
tergantung dari apa
yang sudah ia lakukan sepanjang hari. Kalau dia
sudah banyak berbicara
dengan orang lain hari itu, dia pun akan sedikit
berbicara. Kalau dia tinggal di rumah saja, mungkin
ia sudah menggunakan
3 ribuan kata. Masih ada 17 ribu lagi!

Cowo cuman bisa melakukan satu hal pada suatu waktu
!
Semua penelitian yang ada menemukan bahwa otak Cowo
lebih terspesialiasi,
terbagi-bagi. Otak Cowo berkembang sedemikian
sehingga mereka hanya dapat
berkonsentrasi pada satu hal yang spesifik pada
suatu saat, sehingga
sering mereka bilang mereka bisa ngerjain semuanya
tapi `satu-satu donk.'

Kalo Cowo minggirin mobil untuk baca peta, biasanya
dia juga akan
ngecilin suara radio atau tape. Banyak Cewe yang
bingung kenapa. Kan bisa
aja baca peta sambil denger radio dan bicara. Kenapa
Cowo bersikeras
ngecilin suara TV kalo ada telepon? Atau kadang Cewe
suka bingung "Kalo
dia lagi baca koran atau nonton TV, kok dia nggak
bisa denger tadi gue
bilang apa?" Jawabannya adalah karena sedikit sekali
jaringan yang
menghubungkan otak kiri dan kanan Cowo, sehingga
kalo Cowo yang lagi baca
koran atau nonton TV di-scan otaknya, kita bakal tau
bahwa dia seketika
itu juga jadi tuli. Sementara otak Cewe punya
konstruksi yang
memungkinkan Cewe melakukan banyak hal sekaligus.
Cewe bisa melakukan banyak hal yang sama sekali
nggak berhubungan pada
waktu bersamaan, dan otaknya nggak pernah putus,
selalu aktif!
Cewe bisa bicara di telpon, pada saat yang sama
masak di dapur dan nonton
TV. Atau dia bisa nyetir, dandan, dengerin radio dan
bicara lewat
hands-free. Bayangin aza si Epe yang lagi telp pake
HP-nya
terus sambil melakukan sesuatu yang laen (misalnya
makan atau masak).
Kalo dia cuma bisa melakukan 1 hal pada suatu waktu,
wah gawat, bisa
kebakaran jenggot kali, nanti kerjanya cuma telpon
terus dong, he.. he...
Lain halnya dengan Cowo, pernah terjadi juga
kejadian begini. Si Cowo
emang udah lapar banget dan dia makan dengan
lahapnya di meja makan. Nah,
kebetulan di atas meja itu ada beberapa surat yang
hari itu dikirim untuk
setiap penghuni flat. Sambil si Cowo makan,
tangannya membuka satu amplop
surat, maksudnya ingin makan sambil baca surat
miliknya ... tapi apa yang
terjadi, Cowo itu salah buka surat, dia buka surat
orang lain, he he he,
bener-bener dah terbukti kalo "Man can't do more
than one task at the
same time."

Tapi karena Cewe bisa pakai 2 sisi otaknya secara
bersamaan, banyak Cewe
yang bingung ngebedain kanan dari kiri. Sekitar 50%
Cewe nggak bisa
secara langsung nunjuk mana kanan dan mana kiri
kalau
ditanya. Tapi Cowo bisa secara langsung
mengidentifikasi kanan dari kiri.
Sebagai akibatnya, Cewe sering dimarahin Cowo karena
nyuruh mereka
belokin mobilnya ke kanan - padahal maksud mereka
sebenernya adalah belok
kiri.

Strategi `Sepatu Biru atau Emas'
Alkisah Brad dan Jenny sedang siap-siap untuk pergi
ke pesta. Jenny baru
aja beli baju baru dan pengen banget keliatan
cantik. Dia pegang 2 pasang
sepatu, sepasang warna biru, sepasang warna emas.
Lalu dia bertanya ke
Brad, dengan pertanyaan yang paling ditakutin Cowo,
"Bang, yang mana yang
musti Jenny pake dengan baju ini ya?"
Keringet dingin Brad mulai keluar. Dia sadar
sebentar lagi bisa muncul
masalah. "Ahh... umm... yang mana aja yang kamu suka
Sayang," gitu jawab
Brad.
"Ayo donk Bang," kata Jenny lagi, nggak sabaran,
"Yang mana yang keliatan
lebih bagus ... yang biru atau yang emas?"
"Kayaknya yang emas deh!" jawab Brad, dengan gugup.
"Emangnya yang biru kenapa?" tuntut Jenny. "Kamu
emang dari dulu nggak
pernah suka sama yang biru! Aku beli mahal-mahal dan
kamu nggak suka,
kan?"
Brad dalem hatinya mungkin udah dongkol, "Kalo nggak
mau denger
pendapatku, kok tadi nanya!"
Brad pikir tadi dia disuruh menyelesaikan suatu
masalah, tapi ketika
masalahnya sudah ia selesaikan, Jenny malah kesel.
Jenny, tapinya, sedang
menggunakan bahasa yang tipikal Cewe alias cuman
Cewe yang ngerti: bahasa
tidak langsung atau kerennya indirect speech. Jenny
sebenernya udah
mutusin mo pake sepatu yang mana dan tidak sedang
minta pendapat; yang
dia inginkan adalah konfirmasi dari Brad bahwa ia
terlihat cantik.
Memang Cewe kalo ngomong biasanya menggunakan
indirect speech alias
memberikan isyarat tentang apa yang sebenarnya dia
inginkan. Tujuannya
adalah untuk menghindari konflik atau konfrontasi
sehingga bisa terjalin
hubungan yang harmonis satu sama lain. Indirect
speech biasanya
menggunakan kata-kata seperti `kayaknya',
`sepertinya' dan sebagainya.
Ketika Cewe bicara menggunakan indirect speech ke
Cewe lain, tidak pernah
ada masalah - Cewe lain cukup sensitive untuk ngerti
maksud sebenarnya.
Tapi, bila dipakai untuk bicara dengan Cowo, bisa
berakibat fatal. Cowo
menggunakan bahasa langsung atau direct speech dan
mereka mengambil makna
sebenarnya dari apa yang orang lain katakan. Tapi
sebetulnya dengan
sedikit kesabaran dan banyak latihan, Cowo dan Cewe
bisa kok belajar
untuk mengerti satu sama lain. Jadi kembali ke
persoalan sepatu biru atau
emas, bagaimana solusinya untuk kaum Cowo?

Sangatlah penting bagi kaum Cowo untuk tidak
memberikan jawaban secara
langsung. Bila kita re-wind situasi tadi, Brad
harusnya bertanya, "Kamu
udah milih yang mana, Sayang?"
Dan jawaban berikutnya biasanya, "Ehm... Aku pikir
aku bisa pake yang
emas ..." karena memang pada kenyataannya Jenny udah
milih yang emas.
"Kenapa yang emas?" tanya Brad, sambil tersenyum
cerdik.
"Soalnya aku bakal pake asesoris warna emas dan
bajuku ada pola
keemasannya, " demikian jawab Jenny.
Brad kemudian dengan yakin akan bisa menjawab, "Wow!
Pilihan kamu bagus
tuh Fen! Kamu bakal keliatan paling cantik nanti!"
Dijamin malam itu Brad
akan sangat bahagia.

Masih inget kan betapa frustasinya manusia terhadap
pasangan lain
jenisnya? Nah tapi sebetulnya dalam hati kita tuh
masih butuh pasangan
loh. Apalagi Tuhan sendiri kan yang pernah bilang,
"Tidak baik kalau
manusia sendirian saja." Jadi dalam perjalanan
hidupnya manusia terus
mencari siapa pasangan yang paling cocok untuk
dirinya, supaya bisa terus
bersama-sama dalam jangka waktu yang panjang alias
seumur hidup...
Sebetulnya apa sih yang kita inginkan? Dalam suatu
survey yang melibatkan
lebih dari 15 ribu Cewe dan Cowo umur 17 - 60 tahun,
terungkap apa yang
Cewe inginkan dari partner long-termnya dan apa yang
Cowo pikir Cewe
inginkan.
A. Yang Cewe inginkan:
1. Kepribadian
2. Humor
3. Sensitivitas
4. Kepandaian
5. Bodi yang bagus
B. Yang Cowo pikir Cewe inginkan:
1. Kepribadian
2. Bodi yang bagus
3. Humor
4. Sensitivitas
5. Wajah yang tampan
Studi ini menunjukkan bahwa Cowo sebenernya cukup
mengerti apa yang
Cewe-Cewe inginkan.

Sekarang kita lihat apa yang Cowo inginkan dan apa
yang Cewe pikir Cowo
inginkan.
C. Yang Cowo inginkan:
1. Kepribadian
2. Wajah yang cantik
3. Kepandaian
4. Humor
5. Bodi yang bagus
D. Yang Cewe pikir Cowo inginkan:
1. Wajah yang cantik
2. Bodi yang bagus
3. Dada yang besar
4. Pantat yang ok
5. Kepribadian
Ternyata Cewe kurang tahu kriteria yang Cowo-Cowo
inginkan sebagai
partner hidupnya. Cewe membuat asumsi berdasarkan
tingkah laku yang
mereka lihat atau dengar tentang Cowo, yaitu Cowo
yang matanya terbelalak
dan mulutnya terbuka kalau melihat bodi Cewe.
Daftar A adalah kriteria jangka pendek dan panjang
dari apa yang Cewe
inginkan dari pasangannya. Sementara untuk Cowo,
daftar D adalah apa yang
dia cari pertama kali ketika bertemu dengan Cewe,
tapi daftar C adalah
apa yang dia cari untuk hubungan jangka-panjang.
Jadi gimana donk???

Jadi bisa disimpulkan kalo Cowo-Cewe itu memang
makhluk paling unik yang
Tuhan ciptakan, dan butuh pengertian dari kedua
pihak supaya komunikasi
dan hubungan cintanya bisa langgeng. Ada beberapa
tips khusus nih:

Buat Cowo:
1. Buatlah lingkungan yang nyaman kalo lagi pengen
mesra-mesraan.
Cewe sensitif terhadap lingkungannya dan hormon
estrogennya membuatnya
sensitif terhadap cahaya. Ruangan yang agak redup
membuat pupil mata
mengecil, jadi orang bisa terlihat lebih menarik dan
kulit-kulit yang
kurang mulus atau berjerawat tidak jelas terlihat.
Pendengaran Cewe yang
tajam berarti perlu musik yang tepat. Tempatnya pun
harus bersih, yang
tidak mudah diinterupsi orang lain.

2. Ajak makan.
Sejak jaman purbakala Cowo sudah bertindak sebagai
pencari makan, maka
sewajarnyalah membawa Cewe pergi makan bisa
membangkitkan perasaan Cewe.
Mengajak Cewe makan malam adalah peristiwa penting
untuk Cewe, walaupun
dia sebenarnya nggak laper atau pura2 nggak laper,
karena penyediaan
makanan menunjukkan perhatian Cowo terhadap
kesejahteraan dan
kelangsungan hidupnya.

3. Bawalah bunga.
Kebanyakan Cowo tidak mengerti kekuatan dari seikat
bunga segar. Mereka
pikir, "Ngapain ngeluarin uang untuk sesuatu yang
bakal mati dan dibuang
dalam beberapa hari?" Lebih logis buat Cowo untuk
memberikan pohon dalam pot karena, dengan perhatian
dan perawatan, pohon
akan hidup - bahkan bisa dapet untung lagi! Seperti
jualan mangga, duren,
dsb. Tapi, Cewe tidak melihatnya seperti ini - dia
pengen seikat bunga segar sebagai tanda bahwa si
Cowo punya perhatian
untuknya. Setelah beberapa hari, memang bunganya
akan mati dan dibuang,
tapi ini memberikan kesempatan untuk si Cowo membeli
seikat lagi dan
memberikan perhatian lagi ke Cewenya.

4. Bahasa tidak langsung.
Indirect speech adalah bagian dari Cewe dan untuk
membangun hubungan
dengan Cewe, Cowo perlu mendengarkan dengan efektif,
sambil mengeluarkan
`bunyi mendengarkan' seperti "O...," "Ehm", dan
bahasa tubuh yang tepat. Tidak usah memberikan
pendapat atau solusi atau
kelihatan bingung. Kalau Cewe pengen curhat karena
punya masalah, teknik
yang harus dipakai Cowo adalah dengan bertanya,
"Kamu mau aku mendengar
sebagai Cowo atau Cewe?" kalau dia bilang sebagai
Cewe, dengarkan aja dan
beri dukungan moral. Kalau dia bilang sebagai Cowo,
bolehlah tawarkan
beberapa solusi.

Buat Cewe:
1. Jangan interupsi kalau Cowo lagi ngomong. Kalau
ingin berkomunikasi
dengan Cowo, strategi jitunya adalah jangan
menginterupsi kalau dia
sedang berbicara. Sebenarnya ini sulit sekali untuk
Cewe, karena buat
Cewe ngomong rame-rame itu membangun hubungan dengan
sesama dan
menunjukkan partisipasi. Cewe juga terdorong untuk
mengalihkan
pembicaraan supaya si Cowo kagum dengan
pengetahuannya yang luas atau
untuk membuat Cowo merasa penting. Padahal
kalimat-kalimat yang dikatakan
Cowo biasanya berorientasi pada suatu solusi dan dia
perlu menyelesaikan
kalimatnya, kalau tidak pembicaraan tersebut akan
kehilangan maknanya.

2. Bahasa langsung.
Supaya mendapat perhatian dari Cowo, beritahukan apa
yang ingin
dibicarakan dan kapan, dengan kata lain buatlah
agenda. Contohnya: "Aku
ingin bicara sama kamu soal menangani masalah
dengan bosku di kantor. Apakah kita bisa bicara
setelah makan jam 7 malam
nanti?" Ini lebih menarik untuk Cowo, membuatnya
merasa dihargai!
Diam saja atau menggunakan bahasa tidak langsung
hanya akan membuat Cowo
merasa disalahkan dan mereka menjadi defensif.

3. Bagaimana memotivasi Cowo.
Cewe biasanya menggunakan kata "bisa": "Kamu bisa
telpon aku nanti
malam?" "Kamu bisa jemput aku?" Ini akan
diterjemahkan Cowo sebagai
tantangan apakah dia bisa melakukannya atau tidak,
tapi sama sekali tidak
ada komitmen untuk melakukannya. Mereka kadang
merasa dimanipulasi dan
terpaksa memberikan jawaban "ya". Untuk memotivasi
Cowo, gunakan
pertanyaan langsung untuk mendapatkan komitmennya.
Contohnya, "Nanti
malam kamu telpon aku kan?" menuntut komitmen
untuk malam ini dan Cowo harus menjawab "ya" atau
"tidak."

4. Cowo tidak suka diberi nasihat.
Cowo perlu merasa bahwa ia mampu memecahkan
masalahnya sendiri.
Mendiskusikan masalah dengan orang lain akan
membebani orang tersebut.
Dia bahkan tidak akan menceritakan masalahnya dengan
temannya, kecuali
jika dia pikir temannya punya solusi yang lebih
baik. Ketika Cewe
berusaha membuat Cowo menceritakan masalahnya, Cowo
menolak karena ia
melihatnya sebagai sikap mengkritik, atau ia merasa
bahwa Cewe itu
menganggapnya tidak kompeten dan ia punya solusi
yang lebih baik dari si Cowo. Padahal kenyataannya,
maksud si Cewe adalah
untuk membuatnya merasa lebih baik dan sama sekali
bukan tanda-tanda
kelemahan. Jadi jangan beri nasihat ke Cowo kecuali
diminta. Katakan saja
bahwa kamu yakin dia mampu menyelesaikan masalahnya.
------------------------------------------------------------------

0 Comments:

Post a Comment