Thursday, February 25, 2010

*What Goes Around, Comes Around

[Perbuatan Baik Akan Kembali Kepada Kita Lagi]



 The man slowly looked up. This was a woman clearly accustomed to the
finer things of life. Her coat was new.

[Dengan perlahan-lahan orang itu
 memandang keatas. Tampak olehnya seorang wanita yang pasti biasa hidup
 mewah. Mantel bulunya tampak baru.]


 She looked like she had never missed a meal in her life. His first
thought
 was that she wanted to make fun of him, like so many others had done
 before.

[Kelihatan dia seperti seorang yang tidak pernah kelaparan
 seumur hidupnya. Sekilas pada benaknya dia terpikir bahwa tentu wanita
itu
 akan mengolok-olok kepadanya seperti yang sering dilakukan banyak
mereka
 sebelumnya.]


 "Leave me alone," he growled... To his amazement,the woman continued
 standing. She was smiling - her even white teeth displayed in dazzling
 rows..

["Tinggalkan aku sendirian," gumamnya dengan marah... Tapi dia
 merasa heran karena wanita itu tetap berdiri disitu. Dia tersenyum -
 sehingga sebaris giginya yang putih rata tampak berkilauan.]


 "Are you hungry?" she asked. "No," he answered sarcastically. "I've

just come from dining with the president.. Now go away."

["Apakah anda lapar?" dia bertanya.
 "Tidak," jawabnya dengan penuh ejekan. "Saya baru saja selesai makan
malam
 dengan President USA .. Nah, pergilah kesana."]


 The woman's smile became even broader.

[Senyuman dari wanita itu menjadi lebih lebar.]


 Suddenly the man felt a gentle hand under his arm."What are you doing,
 lady?" the man asked angrily. "I said to leave me alone.."

 [Tiba-tiba orang itu merasa tangan yang lemah lembut mencoba
 mengangkatnya untuk berdiri. "Nyonya, apa yang kau lakukan?" orang itu
 bertanya dengan marah. "Aku sudah bilang, biarkan aku sendirian."]


 Just then a policeman came up. "Is there any problem, ma'am?" he
asked...

[Pada saat itu seorang polisi mendekati. "Ada masalah apa, nyonya?" dia
 bertanya.. ]


 "No problem here, officer," the woman answered.. "I'm just trying to
get this man to his feet.. Will you help me?"

[Tidak ada masalah sama
 sekali, pak," jawab perempuan itu. "Saya hanya berusaha mengangkat
orang ini berdiri pada kakinya.. Bolehkah anda menolong saya?"]


 The officer scratched his head. "That's old Jack. He's been a fixture
 around here for a couple of years. What do you want with him?" *

[Polisi
 itu menggaruk-garuk kepalanya.. "Itu adalah si Jack tua. Dia sudah
 beberapa tahun lamanya bergelandangan disini. Anda mau bikin apa
 kepadanya?"]


 "See that cafeteria over there?" she asked. "I'm going to get him
 something to eat and get him out of the cold for awhile."

["Anda lihat cafeteria itu disana?" dia bertanya. "Saya mau memberikan makanan
 kepadanya dan membawa dia menghindar dari hawa yang dingin ini untuk
 sebentar."]


 "Are you crazy, lady?" the homeless man resisted. "I don't want to go
in
 there!" Then he felt strong hands grab his other arm and lift him up.

["Apakah anda sudah gila, nyonya?" orang yang gelandangan itu menolak
 tanpa bergeming. "Aku tidak mau pergi kesana!" Pada saat itu merasakan
 tangan-tngan yang kuat memegang lengannya yang sebelah lagi dan
mengangkat dia berdiri pada kakinya.]


 "Let me go, officer. I didn't do anything.."
["Biarkan aku pergi, pak polisi. Aku tidak berbuat salah apa pun.."]


 "This is a good deal for you, Jack," the officer answered. "Don't blow
it.

["Ini adalah perbuatan baik untukmu, Jack," jawab polisi itu. "Jangan
 sia-siakan itu, kawan."]


 "Finally, and with some difficulty, the woman and the police officer
got Jack into the cafeteria and sat him at a table in a
 remote corner. It was the middle of the morning, so most of the
breakfast crowd had already left and the lunch bunch had not yet arrived.

[Akhirnya dan dengan susah payah, wanita dan polisi itu berhasil membawa
 Jack kedalam cafetaria dan mendudukkan dia disamping meja yang berada
 disudut. Hari sudah mulai larut, jadi kebanyakan orang yang makan pagi
 sudah pergi dan mereka langganan untuk makan siang masih belum
tiba.]


 The manager strode across the cafeteria and stood by his table.
"What's
 going on here, officer?" he asked."What is all this, is this man in
 trouble?"

[Manager cafeteria itu berjalan mendekati dan berdiri
 disamping meja itu. "Ada apa ini, pak polisi?" dia bertanya.. "Apa
artinya ini, apakah orang ini membuat masalah?"]


 "This lady brought this man in here to be fed,"the policeman
answered.

[Nyonya ini telah membawa orang ini untuk diberikan makan disini,"
 jawab polisi itu.]


 "Not in here!" the manager replied angrily. "Having a person like that
 here is bad for business."

["Tidak ditempat ini!" jawab manager itu
 dengan marah. "Membiarkan orang seperti ini berada disini akan membawa
 malapetaka kepada dagang kami." ]


 Old Jack smiled a toothless grin. "See, lady. I told you so. Now if
you'll let me go. I didn't want to come here in the first place."

[Jack tua
 tersenyum menyeringai dengan giginya yang ompong. "Kau lihat
itu, nyonya. Saya kan sudah katakan.. Nah, sekarang biarkanlah akau pergi.
Saya memang dari semula tidak mau datang kemari.]


 The woman turned to the cafeteria manager and smiled."Sir, are you
 familiar with Eddy and Associates,the banking firm down the street?"

[Wanita itu berpaling kepada manager cafeteria itu sambil tersenyum.
 "Pak, kenalkah anda kepada Eddy and Associates, perusahaan perbankan
yang ada disudut jalan itu?"]


 "Of course I am," the manager answered impatiently. "They hold their
 weekly meetings in one of my banquet rooms.."

["Tentu saja aku kenal
 mereka, setiap minggu mereka mengadakan pertemuan rutin mereka di
salah satu ruangan pesta VIP ku untuk santap malam.]


 "And do you make a goodly amount of money providing food at these
weekly meetings?"

["Dan anda mendapat keuntungan yang lumayan menyediakan
 makanan untuk pertemuan mingguan ini?"]


 "What business is that of yours?"

[Apakah urusanmu dengan hal itu?"]


 "I, sir, am Penelope Eddy, president and CEO of the company."

["Saya,
 Pak, adalah Penelope Eddy, President dan CEO dari perusahaan itu."]


 "Oh.." ["Oh.."]


 The woman smiled again.. "I thought that might make a difference."

[Wanita itu tersenyum lagi..."Saya memang berpikir bahwa itu mungkin
 bisa membuat perubahan dalam sikap anda."]


 She glanced at the cop who was busy stifling a laugh.."Would you like
to join us in a cup of coffee and a meal, officer?"

[Dia melirik kepada
 polisi yang sedang berusaha menyembunyikan tertawanya. "Pak polisi,
apakah anda mau ikut serta dengan kami menikmati secangkir kopi dan
sarapan?"]


 "No thanks, ma'am," the officer replied.
 "I'm on duty."

["Oh, tidak, terima kasih, nyonya," jawab polisi itu.
 "Saya sedang dalam tugas."]


 "Then, perhaps, a cup of coffee to go?"
 "Yes, ma'am.. That would be very nice."

["Nah, kalau begitu, mungkin
 secangkir kopi untuk ada bawa pergi?" "Baiklah, nyonya.. Itu sangat
baik, terima kasih."]


 The cafeteria manager turned on his heel.. "I'll get your coffee for
you
 right away, officer."

[Manager cafeteria itu langsung berbalik dan
 berkata.."Saya akan mengambil kopinya untuk anda, pak polisi."]


 The officer watched him walk away... "You certainly put him in his
place," he said.

 [Polisi itu memandang manager itu berjalan pergi.." "Anda sudah
 menyadarkan dia akan posisinya dengan baik," katanya.


 "That was not my intent.... Believe it or not, I have a reason for all
 this."

[Itu bukanlah tujuan saya sebenarnya... Tapi anda percaya
atau tidak saya mempunyai alasan untuk melakukan semua ini."]


 She sat down at the table across from her amazed dinner guest. She
stared at him intently.

[Dia duduk dipinggir meja diseberang tamunya yang
 melongo keheranan. Tamunya itu sekarang menerawang mukanya dengan
penuh perhatian.]


 "Jack, do you remember me?"

["Jack, apakah anda masih ingat kepada saya?"]


 Old Jack searched her face with his old, rheumy eyes."I think so -- I
mean you do look familiar."

[Si Jack tua memandang wajah wanita itu dengan
 matanya yang mulai lamur dan berkaca-kaca dengan linangan air mata.
"Saya
 rasa begitu - maksud saya, wajah anda memang kelihatan saya kenal."]


 "I'm a little older perhaps," she said.
 "Maybe I've even filled out more than in my
 younger days when you worked here, and I came through that very door,
cold and hungry."

["Mungkin aku sekarang kelihatan lebih tua," dia berkata.
 "Mungkin usiaku sudah lebih dari dua kali lipat sejak masa mudaku
ketika
 engkau bekerja disini, dan aku berjalan masuk melalui pintu, sedang
 kedinginan dan lapar."


 "Ma'am?" the officer said questioningly. He
 couldn't believe that such a magnificently turned out woman could ever
 have been hungry.

 ["Bagaimana, nyonya?" polisi itu bertanya keheranan. Dia tidak bisa
 percaya bahwa seorang wanita yang begitu cemerlang tampangnya pernah
 mengalami lapar.."


 "I was just out of college," the woman began.
 "I had come to the city looking for a job, but I couldn't find
anything.
 Finally I was down to my last few cents and had been kicked out of my
 apartment... I walked the streets for days. It was February and I was
 cold and nearly starving.. I saw this place and walked in on the off
 chance that I could get something to eat."

["Saya baru saja tamat dari Perguruan Tinggi,"
 wanita itu memulai kisahnya. "Saya sudah datang ke kota ini untuk
mencari
 pekerjaan, tapi tidak berhasil mendapatkan pekerjaan apa pun. Akhirnya
 uangku sisa beberapa sen saja, dan saya telah diusir dari apartmentku...
 Saya berjalan kesana kemari gelandangan dijalan untuk beberapa hari..
Saat itu bulan Februari dan saya sedang sangat kedinginan dan hampir mati
 kelaparan. Saya melihat tempat ini dan berjalan masuk dengan harapan
 mudah-mudahan bisa memperoleh sesuatu yang dapat kumakan."


 Jack lit up with a smile. "Now I remember," he said. "I was behind the
 serving counter. You came up and asked me if you could work for
something to eat. I said that it was against company policy.."

[Si Jack mulai tersenyum wajahnya. "Sekarang saya ingat," dia berkata. "Saya waktu
itu berdiri dibalik meja sana sedang melayani langganan. Anda mendekati
saya dan bertanya kalau anda bisa melakukan apa saja dengan upah sesuatu
untuk dimakan.. Saya berkata bahwa itu adalah melawan peraturan dari
perusahaan ini.]


 "I know," the woman continued. "Then you made me the biggest roast
beef
 sandwich that I had ever seen, gave me a cup of coffee, and told me to
go
 over to a corner table and enjoy it. I was afraid that you would get
into
 trouble. Then, when I looked over and saw you put the price of my food
in the cash register, I knew then that everything would be all right..."

["Saya tahu," wanita itu melanjutkan. "Kemudian
 anda membuatkan saya sandwich roast beef yang paling gesar yang pernah
 saya lihat seumur hidup, dan memberikan saya secangkir kopi, dan
menyuruh
 saya untuk pergi duduk disatu sudut cafeteria ini dan menikmatinya.
Saya
 takut waktu itu anda akan mengalami kesusahan karena saya. Kemudian
saya
 melihat anda memasukkan uang dan mencetak harga makanan saya itu di
mesin
 hitung, dan saya tahu bahwa semuanya beres.]


 "So you started your own business?" Old Jack said.

[Jadi anda memulaikan perusahaan anda sendiri?" kata si Jack
 tua.. ]


 "I got a job that very afternoon. I worked my way up.

[Saya mendapat
 pekerjaan pada sore hari itu juga. Saya mulai bekerja dari bawah dan
makin meningkat.]


 Eventually I started my own business that, with the help of God,
 prospered.." She opened her purse and pulled out a business card.

 [Akhirnya saya mulaikan perusahaan saya sendiri, dan dengan pertolongan
 Tuhan, saya berhasil.." Dia membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah
kartu nama.]


 "When you are finished here, I want you to pay a visit to a Mr.Lyons.
He's the personnel director of my company.
 I'll go talk to him now and I'm certain
 he'll find something for you to do around the office."

["Sehabis anda makan, saya mau anda pergi menemui Mr.Lyons. Dia adalah direktur
personil dari perusahaan saya. Saya akan berbicara dengan dia sekarang, dan
saya merasa pasti bahwa dia akan menemukan suatu pekerjaan yang anda dapa
 lakukan dikantor."]


 She smiled. "I think he might even find the funds to give you a little
 advance so that you can buy some clothes and get a place to live until
you get on your feet. If you ever need anything, my door is always open to you."

[Dia tersenyum. "Saya pikir dia juga akan memberikan kepada anda
 sedikit uang panjar supaya anda bisa membeli pakaian dan mendapat
tempat
 tinggal sampai anda bisa mandiri. Kalau anda memerlukan apa saja
 dikemudian hari, pintu rumah saya selalu terbuka bagi anda.] 


 There were tears in the old man's eyes. "How can I ever thank you?" he
 asked.

 [Air mata berlinang-linang diwajah orang tua itu. "Bagaimana saya
akan bisa berterima kasih secukupnya kepada anda?" dia bertanya.]


 "Don't thank me," the woman answered.
 "To God goes the glory. He led me to you."

 ["Jangan berterima kasih kepadaku," jawab wanita itu. "Bagi Allah
 segala kemuliaan. Dialah yang telah menuntun saya kepada anda,"]


 Outside the cafeteria, the officer and the woman paused at the
entrance
 before going their separate ways.."Thank you for your help officer,"
she said.

[Diluar cafeteria itu, polisi dan wanita itu berdiri sekejap
 didepan pintu sebelum mereka berpisah..." Terima kasih untuk
pertolongan anda, pak polisi" dia berkata.]


 "On the contrary, Ms. Eddy," he answered.
 "Thank you. I saw a miracle today, something that I will never forget,
And thank you for the coffee."

[" Sebaliknya , Ny . Eddy," dia menjawab. "Terima kasih
 kepada anda. Saya menyaksikan sebuah mujizat hari ini, sesuatu yang
saya tidak akan pernah melupakannya seumur hidup.. Dan terima kasih untuk
kopi itu..]


Have a Wonderful Day. May God Bless You always and don't forget that
when
 you "cast your bread upon the waters," you never know how it will be
 returned to you. God is so big He can cover the whole world with his
 Love and so small He can curl up inside your heart.

[Semoga anda
 menghadapi hari yang gemilang. Kiranya Tuhan memberkati anda selalu
dan
 jangan pernah lupa bahwa kalau anda "menaburkan roti anda diatas air,"
 anda tidak tahu bagaimana itu akan kembali kepada anda kemudian. Tuhan
itu
 begitu besar sehingga dia dapat menutupi seluruh bumi ini dengan
kasihNya,
 dan sebaliknya Dia begitu kecil sehingga bisa masuk dan bersemayam
didalam hatimu.]


 When God leads you to the edge of the cliff, trust Him fully and let
go.
 Only 1 of 2 things will happen, either He'll catch you
 when you fall, or He'll teach you how to fly!

[Apabila Tuhan Allah
 membimbing anda kesebuah tebing jurang, bergantunglah sepenuhnya
kepadaNya
 dan jangan menahankan apa pun juga. Hanya ada dua hal yang akan
terjadi,
 kalau Dia tidak menangkap anda, maka Dia akan mengajar anda bagaimana
 untuk terbang!]


 The power of one sentence! God is going to shift things around for you
 today and let things work in your favor. If you believe, send it. If
you don't believe, delete it.

 [Ada kuasa didalam satu kalimat! Tuhan akan mengatur semua perkara
 bagi anda hari ini dan membiarkan segala sesuatunya bekerja untuk
kebaikan
 anda.. Kalau anda percaya akan hal ini. Kirimkanlah cerita ini kepada
 orang-orang yang anda kasihi. Kalau anda tidak percaya, silahkan
didelete
 saja. Ngak usah repot!]


 God closes doors no man can open & God opens doors no man can
close..If
 you need God to open some doors for you...send this on.

 [Tuhan menutup pintu yang tidak bisa sibuka oleh siapapun, dan Tuhan
 membukakan pintu yang tidak bisa ditutup oleh siapapun... Kalau anda
 memerlukan Tuhan untuk membuka pintu-pintu bagimu...kirimkanlah ini
kepada orang lain..]


 Have a blessed day and remember to be a blessing....

[Kiranya anda
 menjalani satu hari yang penuh berkat dan ingatlah untuk menjadi
saluran
 berkat bagi orang lain...]


 "The Task Ahead of Me is Never as Great as the Power Behind Me!!"

 ["Tugas yang ada didepan kita tidak akan pernah sama besarnya dengan

 kuasa yang ada dibelakang kita!!]

---------------------------------------------------------------
brought to you by: email-chain.blogspot.com

0 Comments:

Post a Comment